Selasa, 27 Maret 2012

TAMAN WISATA BUMI KEDATON

mw ngeliat hewan bareng keluarga gx cuyy ????

   klo dateng aja ke TAMAN WISATA BUMI KEDATON .....disana kita dapat ngeliat hewan sambil bermain main lho!!!

ni ane ada artikelnya:

Bagi warga yang ingin menunggang gajah, tidak perlu lagi jauh-jauh menempuh perjalanan 80 km dari Bandar Lampung ke Pusat Latihan Gajah (PLG) Taman Nasional Way Kambas, Lampung Timur. Pasalnya, sejak akhir tahun lalu di pinggir Kota Bandar Lampung sudah dirintis sebuah taman wisata yang diberi nama Taman Bumi Kedaton. Taman wisata ini lebih mirip kebun binatang karena menghadirkan sejumlah hewan mulai dari gajah sumatera (Elephas maxsimus sumatrensis) yang didatangkan dari Taman Nasional Way Kambas (TNWK), siamang (Symphalangus syndactylus), beruk (Macaca nemestrina), kera ekor panjang (Macaca fascicularis), ayam hutan (Gallus gallus), elang (Folconidae), biawak (Varanus salvator), dan berbagai jenis ayam dari Cina, Arab, dan Australia.
       Kehadiran objek wisata ini menjadi salah satu hiburan tersendiri, bukan hanya bagi warga Bandar Lampung, juga warga dari luar kota yang selama ini harus ke TNWK untuk melihat gajah. Lagi pula di hari-hari libur di sini juga dipertunjukkan atraksi gajah seperti di TNWK.

Pengunjung umumnya penasaran terhadap kehadiran objek wisata yang awalnya sempat mendapat reaksi keras dari sejumlah LSM lingkungan ini karena mengeksploitasi hewan langka, seperti gajah. Rasa penasaran ini terbukti dengan membludaknya pengunjung pada setiap hari libur. Selain rasa penasaran, pengunjung tampak ingin memberikan hiburan yang baru kepada putra-putrinya. Maklum selama ini, hari libur diisi warga Bandar Lampung dan sekitarnya dengan berwisata ke pantai.

Petugas jaga Taman Bumi Kedaton mengakui hal tersebut. Menurut dia, sebagian besar pengunjung hampir 90 persen adalah keluarga yang membawa anak-anaknya. Dan, yang paling disukai keluarga saat berkunjung ke tempat itu adalah berkeliling menunggang gajah. ”Pengunjungnya memang kebanyakan anak-anak yang ditemani orangtuanya,” ujarnya, baru-baru ini.
      Untuk memudahkan warga mengunjungi objek wisata ini, sejak dari dalam Kota Bandar Lampung sudah terdapat sejumlah papan nama penunjuk arah. Mulai dari memasuki Jalan Pangeran Emir M. Noor, tidak jauh dari kantor PDAM Way Rilau, papan informasi taman wisata sudah terpampang di tepi jalan.

Sejak memasuki wilayah Sukarame II, Telukbetung Barat, suasana hutan memang sudah terasa dan terlihat di kiri kanan jalan menuju ke taman wisata ini.

Wilayah yang terletak di dataran tinggi ini juga memberikan panorama tersendiri bagi pengunjungnya dengan melihat sebagian wilayah Bandar Lampung dari jalan yang menanjak dan berliku-liku. Selain itu, perjalanan menuju ke taman wisata ini juga didapati pedagang buah-buahan seperti durian dan pepaya. Apabila sedang musim panen durian, pengunjung bisa menikmati durian segar yang baru jatuh dari pohon.

Tiba di taman wisata yang menjadi fokus tujuan, pengunjung harus membayar tiket masuk Rp3.000/orang untuk bisa memasuki lokasi. Selebihnya jika ingin masuk ke lokasi pertunjukan atraksi gajah dan manusia pemakan ular dikenai biaya tiket Rp10.000 untuk melihat atraksi gajah dan Rp3.000 untuk menyaksikan manusia pemakan ular. Sementara bagi pengunjung yang berminat ”mengendarai” gajah, tarifnya Rp10 ribu/penumpang untuk sekali jalan berkeliling taman.
    Mungkin karena masih terbilang baru, masih banyak kekurangan di sana sini. Namun kebanyakan pengunjung yang tidak mau tahu tentang kekurangan itumengeluhkan taman yang masih belum lengkap atau disebut kebun binatang, sebab jenis binatang yang ada di taman wisata ini masih sedikit.

Penggagas taman wisata ini, Gubernur Lampung Sjachrudin Z.P. menjelaskan, Taman Wisata Bumi Kedaton dibangun dengan tujuan ingin memberikan hiburan alternatif bagi warga. Dengan dibangunnya taman wisata alam tersebut, masyarakat Lampung dapat memilih jenis hiburan lain yang ada di Kota Bandar Lampung. Salah satunya Taman Wisata Bumi Kedaton, di samping yang selama ini sudah begitu terkenal di Taman Hiburan Rakyat (THR) Pasir Putih. Selain ini pembangunan taman wisata yang juga akan dijadikan transit bagi satwa langka Sumatera sebelum dikembalikan ke habitat awalnya.(sumber:http://liburan.info/content/view/411/43/lang,indonesian/)




asiik kan....makannya DATENG DONKK!!

Minggu, 25 Maret 2012

PANTAI KLARA

hey kalian,,udah pernah ke klara blum???
        "klara lhoo..klapa rapat alias di sana bannyaaaaaaaaaaaaaaaaaak banget pohon kelapanya"
waktu itu kan saya libur sekolah..eeh tiba-tiba ada s'draku dateng ke rumahku,,,trus s'draku ngajak aku n' adekku pergi ke pantai klara..
sampai di klara weh-weh,,ramai sekali,,trus pantainya asik,,pemandangannya bagus,udaranya segar,DLL
tapi kalau udah sore air lautnya udah agak butekk..trus kalau berenang di sana hati-hati ada bulu babi...
          eeh,,BULU BABI itu bkan bulunya babi,,tapi hewan laut yg badannya di slimuti duri..kalau kita kena itu pkoknya sakit..cara ngelepasin bulu babi dari tubuh kita itu dengan cara disiram pake cuka asam itu....
     nahh,,udah selesai berenang akhirnya aku pulang dehh;;;

pokoknya asiik banget,,kalau gek percaya coba sendiri dehh oke!!!

Senin, 12 Maret 2012

adat lampung

nahh,,,ini dia tentang adat lampung

Upacara adat yang masih dilestarikan :
Upacara Kuruk Limau : Upacara tujuh bulanan
Upacara Becukor: Upacara gunting rambut bayi yang berumur 2 tahun.
Upacara Turun Tanah : Upacara ketika bayi berumur 3 bulan.
Upacara Nyerak : Upacara melubangi bagian daun telinga bayi perempuan untuk memasang anting-anting.
Upacara Rebahdiah : Upacara adat perkawinan besar dari suku Saibatin.
Upacara Hibalbatin : Upacara adat perkawinan jujur antara pria dan wanita yang berlainan marga.
Upacara Bumbung Aji : Upacara adat perkawinan jujur tingkat 2 dimana mempelai pria hanya menggunakan pakaian haji.
Upacara Intar Padang : Upacara perkawinan adat yang tidak dilakukan di balai adat, hanya dilakukan oleh pemuka adat dan tidak disaksikan oleh penyimbang.
Upacara Sebambangan : Upacara perkawinan tanpa melalui lamaran dan masa pertunangan.
Upacara adat kematian.
Upacara Ngelepaskan Niat : Upacara yang dilakukan seseorang yang memenuhi nazar.
Upacara Ngerujak-ngelimau : Upacara makan rujak dan membersihkan rambut pada saat menjelang bulan Ramadhan.
Upacara Bujenong Jaru Marga : Upacara pengukuhan kepala marga yang baru.
Falsafah Hidup Masyarakat Setempat
Pi’il Pesenggiri : segala sesuatu yang menyangkut harga diri, prilaku, dan sikap hidup yang dapat menjaga dan menegakkan nama baik dan martabat secara pribadi maupun secara kelompok yang senantiasa dipertahankan.
Sakai Sambaian : gotong royong, tolong menolong, bahu membahu, dan saling memberi sesuatu yang diperlukan bagi pihak lain.
Nemui Nyimah : bermurah hati dan ramah tamah terhadap semua pihak baik terhadap orang dalam kelompoknya maupun terhadap siapa saja yang berhubungan dengan mereka.
Nengah Nyappur : tata pergaulan masyarakat Lampung dengan kesediaan membuka diri dalam pergaulan masyarakat umum dan pengetahuan luas.
Bejuluk Baedek : tata ketentuan pokok yang selalu diikuti dan diwariskan turun temurun dari zaman dahulu.
Kebukit Samo Mendaki, Kelurah Samo Menurun, Yang Berat Samo Dipikul Yang ringan Samo Dijinjing : dengan senatiasa dilandasi dengan semangat hidup atau dikenal dengan 5 (lima) filosofi/prinsip hidup yaitu Piil Pesenggiri, Bejuluk Beadek, Nemuy Nyimah, Nengah Nyappur dan Sakay Sembayan, yang merupakan tekad masyarakat Lampung dengan kesadaran bersama sehingga tetap terpelihara kerukunan antar sesama masyarakat yang saling asah, saling asih dan saling asuh
Nama Resmi

eeehh....aslinya msih banyak lhoo,,tp cma ini yg saya tau

sejarah lampung

oarang lampung bkan cuyy???
jgan mgaku-ngaku orang lampung kalau tidak tau sejarahnya....nie sejarahnya

orang asli Lampung ternyata berasal dari keturunan Batak, Banten, dan Cina.lho... Sejak abad XIII Lampung telah berhubungan dengan Cina dan India (Pelabuhan Internasional Teluk Lampung/Way Ratai). Tahun 1511 Lampung telah dimasuki Portugis hingga 1518, teruuuus Lampung berada di bawah kesultanan Banten.tapi pada Tahun 1808 jatuh ketangan Belanda,,nah trus oleh Inggris tahun 1817 dan tahun 1856 Perang Lampung berakhir, tapi kolonialisme Belanda tetap berlanjut hingga tahun 1949 diselingi Jepang pada tahun 1942.

Pahlawan Nasional asal Lampung adalah Raden Intan (wafat 1826). Pasca Revolusi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 Lampung merupakan karesidenan berada di bawah wilayah administrasi Provinsi Sumatera Selatan dan kemudian pada tahun 1964 menjadi Daerah Tingkat I Provinsi Lampung.
Bentuk Perisai dengan Pita menjurai menjurai bertuliskan Sang Bumi Ruma, serta Akasara Lampung, gambar Daun dan buah Lada, Payung dan Gong.
Perisai persegi lima Kesanggupan mempertahankan cita dan membina pembangunan rumah tangga yang didiami oleh unsur golongan masyarakat untuk mencapai masyarakat makmur, adil berdasarkan Pancasila.
Pita Sang Bumi Ruwa Jurai Sang Bumi = Rumah Tangga Agung yang berbilik-bilik. Ruwa Jurai = dua unsur golongan masyarakat yang berdiam di wilayah Provinsi Lampung.
Aksara Lampung berbunyi : “LAMPUNG”
Daun Lada 17 lembar, melambangkan tanggal 17, buah lada 8 biji melambangkan bulan Agustus,
Setangkai padi berjumlah 45, melambangkan tahun 1945. Dengan demikin daun lada, buah lada dan setangkai padi melambangkan hari kemerdekaan pada tanggal 17-8-1945.
Biji Lada 64, melambangkan terbentuknya Provinsi Lampung tahun 1964.
Laduk, melambangkan Golok rakyat serba guna.
Payam, melambangkan Tumbak pusaka tradisional.
Gong, melambangkan alat seni budaya, sebagai pemberitahuan dimulainya karya besar dan sebagai alat menghimpun masyarakat untuk bermusyawarah.
Siger, melambangkan mahkota keagungan adat budaya dan tingkat kehidupan terhormat.
Payung, Jari payung 17, bagian ruas tepi 8 garis batas, ruas 19 dan rumbay payung 45, melambangkan Negara RI diproklamasikan tanggal 17-08-1945. Kemudian payung jurai yang melambangkan Provinsi Lampung tempat semua jurai berlindung. Tiang dan bulatan puncak payung melambangkan satu cita membangun bangsa dan Negara RI dengan ridho Tuhan Yang Maha Esa.
Warna.
Hijau melambangkan dataran tingggi yang subur untuk tanaman musim.
Coklat melambangkan Dataran rendah yang subur untuk sawah dan ladang.
Biru melambangkan Kekayaan sungai dan lautan yang merupakan sumber perikanan dan kehidupan para nelayan.
Putih melambangkan Kesucian dan keikhlasan hati masyarakat.
Kuning tua, muda, emas melambangkan Keagungan dan kejayaan serta kebesaran cita dan masyarakat untuk membangun daerah dan negaranya.,,,
saya geh aslinya kurang tw tentang lampung,,krna sya orng jawa..hee
nah itulah informasi yang saya dapat

Sabtu, 10 Maret 2012

pantai mutun

saya ada informasi tentang mutun niieeh,,,,,,,Yang menarik dari PANTAI MUTUN adalah pasir pantai yang putih, beda lho... dengan pantai yang ada di sebagian pulau Jawa. Jadi kalau kamu mau menikmati pantai dengan pasirnya yang putih,??????? Pantai Mutun dapat menjadi salah satu pilihan, tempatnya gak jauh kok kalau rumah kamu di Jakarta atau daerah Jawa Barat apa lagi di Lampung..........
Airnya itu bersiiiiiiih dan jerniiiiiih banget,,, banyak mengunjung yang berenang di situ.Ombak laut di Pantai Mutun cukup tenang sehingga cukup aman untuk pengunjung yang ingin menceburkan diri di laut Jika Anda hanya ingin bersantai-santai, ada gubuk-gubuk yang untuk berteduh yang biasa digunakan pengunjung untuk duduk-duduk atau tidur-tiduran ditiup angin pantai yang sepoi-sepoi. Anda juga dapat merasakan ketenangan karena air laut yang biru dan jernih serta hamparan pasir putih ditambah hijaunya pulau yang ada di seberang pantai ini membentuk pemandangan alam yang indah yang layak dikunjungi....seruuu nggak????
makannya dateng doonk ke sni!!!